Desa-desa di Indonesia bakal ambil peran penting dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui dukungan teknis dari Penyedia Peningkatan Kapasitas Teknis Desa (P2KTD).
Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Yandri Susanto, menyebutkan bahwa program ini diintegrasikan dengan agenda nasional untuk percepatan penanganan stunting sekaligus mendukung target RPJMN 2025–2029.
"Desa menjadi ujung tombak distribusi makanan bergizi, khususnya untuk sekolah, pesantren, dan lembaga pendidikan lainnya," ungkap Yandri dalam acara Pelatihan Tim Verifikasi P2KTD.
Dengan alokasi anggaran Rp71 triliun, desa akan diberdayakan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan BUMDes Bersama (BUMDesMA) untuk menyediakan bahan pangan lokal berkualitas. Fokus utamanya adalah memastikan ibu hamil, menyusui, serta anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup.
"P2KTD juga mendorong desa membangun infrastruktur pendukung, seperti dapur bersama dan fasilitas penyimpanan pangan, agar program berjalan berkelanjutan," jelasnya.
Melalui langkah ini, pemerintah optimis desa mampu menjadi motor penggerak pengentasan stunting dan peningkatan gizi masyarakat.